12 September, 2007

Masalah PIKA buat BRUDER!!!

Iya nih, Thomas bikin bingung aja.
Thomas mengangkat pemikiran bahwa Bruder salah memilih pengganti Bruder
sebagai Direktur PIKA.
Menurut saya, pernyataan ini kurang tepat, karena :

1. PIKA bernaung di bawah Yayasan Kanisius. Jadi dalam hal ini pengambil
keputusan mengenai siapa pengganti Bruder adalah Yayasan Kanisius
(Provinsial SJ ?), bukan Bruder. Kalau Bruder pada waktu itu mengkader Romo
Joko, menurut saya pasti bukan karena kemauan Bruder pribadi, tetapi atas
permintaan atasan. Bruder sekedar pelaksana.

2. Fakta bahwa Romo Joko sebelum menjabat sebagai Direktur sudah melalui
proses magang sebagai Wakil Direktur, menurut saya sudah merupakan proses
pengkaderan yang baik. Terlepas bahwa kepemimpinan Romo Joko ada yang
menilai gagal, bukan berarti merupakan kesalahan pengkaderan.

3. Kalau toh dikatakan ada unsur "salah pilih orang", bagaimana bisa
dikatakan salah pilih kalau calonnya hanya satu ? Alumni PIKA yang masuk SJ
kan baru satu. Dus, tidak ada calon lain. Mungkin nanti akan tiba saatnya
Direktur PIKA bisa dijabat orang profesional awam (bukan SJ).

4. Kalau toh Romo Joko dinilai gagal. Ya namanya manusia, sekali-kali bisa
gagal juga. Tidak usah disesali.

5. Saat ini bukan saatnya lagi mencari siapa yang salah. Saat ini PIKA sudah
punya Direktur baru lagi. Apakah pasti berhasil ? Tidak ada yang bisa jamin,
kalau tidak didukung oleh semua yang terlibat, termasuk kita.

Salam,
PDS

----- Original Message -----
From: Yustinus Utama

Halo om Tri
pa kabar nih?
Garrinchanya angk. 25 plus duet striker dengan Mas Wayan.
Kangen nih ma kamu. Piye ntar da reuni datang ga???
Sekarang kerja dimana? Da masalah apa kok Bruder ampe dibawa2 ke mailis
PIKA?Masih inget aku kan TEMPIR 26 th, aku ge ntes wae join di mailis Alumni
PIKA, Wayan kerja di KLI bagian Garden Furniture, masih sering kontak ke dia
ga????

Tri Buana <tribuana_st@yahoo.com.sg> wrote:

Maaf,
Topik masalahnya apa....

Yang jadi binun???
Tri Buana

----- Original Message -----
From: Steven Seagal

Bruder yang baik hati ijinkan saya respon masalah PIKA
yach?

Itulah resiko kalo estafet kepimpinan gagal, Seperti
Bangsa Indonesia yang gagal memilih presiden yang MUMPUNI
(Handal&Cakap), maka dampak negatif semenjak kerusuhan Mei
1998 sampai sekarang Kita tidak bisa lepas dari krisis
seperti : Ekonomi, Moral, Disiplin, Rohani dllnya.

Dan Ingat pepatah "PEMBUSUKAN SELALU DIMULAI DARI KEPALA"

PIKA bisa terpuruk karena telah gagal di "Kepala"

Maaf Bruder jangan marah ya! waktu memilih Rm JK spekulasi
Bruder Gagal!, itu hal yang manusiawi, saya tidak
menyalahkan Bruder, Emang susah rambut sama hitam dalamnya
laut dapat diduga tetapi dalamnya hati tidak ada yang
tahu.

Atas semua hal yan terjadi, akhirnya sebagai orang timur
dan sebagai bangsa pemaaf dan pelupa maka Kita hanya bisa
NGELUS DADA dan menerima dengan LEGOWO dan IKHLAS menerima
keadaan yang ada.

Sekali lagi mohon maaf kalo ada kata2 yang keras dan
kurang berkenan di hati.

Sudah waktunya Kita dewasa untuk menerima perbedaaan dan
itulah salah satu gunanya MILIS ini dibentuk agar Kita
tidak ada jarak dan efesien untuk berbagi ide,saran dan
kritik.

Salam Hormat,
Thomas.

1 komentar:

batumulia mengatakan...

KHAS ALUMNI PIKA .... KAKEAN OMONG .... MUNG ISO NYALAHKE WONG THOK .... MERASA PALING PINTER SEDUNIA ... HAHAHAHA ..... JELAS2 SAMPAI SAAT INI MASIH ADA ORANG2 BUSUK DI PIKA .... TAPI SAMPEYAN2 MASIH GUYONAN & CEKAKAAN DG BELIAU2 .... MIKIR TO MAS .... HARUS BERAPA ORANG KORBAN DARI ORG2 BAIK, SEDERHANA, BERDEDIKASI & MENCINTAI SEPENUH HATI PROFESI PENDIDIK (DG GAJI UMR LHO) TAPI VOKAL .... HAHHHH KAYAKNYA JUGA PERCUMA NGOMONG DEH ... MENDHING NONTON TEMON&ABDEL HEHEHE