MAUPUN PEREMPUAN) YANG MEMBUTUHKAN PENDAMPINGAN DAN MAU MEMULIHKAN DIRI DAN
BERJUANG BEBAS DARI BELENGGU KECANDUAN, SILAHKAN MENGHUBUNGI:
Bro. Apolonaris Setara, FC
Pimpinan
REHABILITASI untuk korban narkoba yang bernama Rehabilitasi KUNCI
alamat Nandan RT.01/RW.38 no. 4, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman
(sebelah selatan Monumen Yogya Kembali)
Yogyakarta 55581. Telp. (0274) 624 747
Langkah pertama setelah bersedia masuk Rehabilitasi Kunci di Yogyakarta
diadakan ceck up atau pemeriksaan medis / kedokteran untuk mengetahui secara
pasti racun apa yang ada dalam tubuh korban narkoba akibat narkobanya itu,
dan juga untuk diketahui apakah ada penyakit menular atau penyakit lain yang
sudah mengenai dirinya.
Untuk langkah ini akan ditangani oleh dokter-dokter dari Rumah Sakit Katolik
PANTI RAPIH di Yogyakarta. Biayanya sekitar Rp 1.500.000 per orang, dan
dibayarkan ke fihak Rumah Sakit ybs.
Langkah kedua tinggal di rumah Rehabilitasi KUNCI Yogyakarta dengan
didampingi oleh para pendamping (ada pendamping beberapa orang Bruder
Karitas, juga ada pendamping awam lainnya). Pendampingan berupa program
selama kurang lebih 1 tahun. Tiap bulan orangtua / walinya wajib membayar
biaya hidup minimal Rp 500.000. Ini untuk keperluan makan dan akomodasi
lainnya. BILA ADA KEPERLUAN PENGOBATAN BAGI KORBAN NARKOBA YBS, MAKA ITU
ADALAH BIAYA TERSENDIRI KARENA ITU DIBAYARKAN KE RUMAH SAKIT / DOKTER YBS.
Program pendampingan juga berarti pelatihan untuk dapat hidup berdisiplin
dengan mengikuti acara harian dan juga menjalani counseling kelompok dan
pribadi.
Bruder yang menjadi pendamping antara lain berpendidikan sarjana pendidikan
plus tamat mengikuti pendidikan PSYCHIATRY dengan spesialisasi rehabilitasi
korban narkoba yang ditempuh di Belgia. Rehabilitasi KUNCI Nandan
Yogyakarta adalah di bawah bimbingan dari organisasi Bruder Karitas yang
bernama De Sleutel Belgia yang bergerak membantu korban narkoba.
Rehabilitasi Kunci didirikan dengan seizin Uskup Agung Semarang
(satu-satunya lembaga Katolik untuk Rehabilitasi korban narkoba di
keuskupang Agung Semarang dan Jawa Tengah).
Selama ini sudah ada 15 orang (laki dan perempuan) yang menjalani
rehabilitasi di Rehabilitasi Kunci. Salah satunya seorang anak perempuan SMU
yang setelah mengikuti program rehabilitasi, sekarang masuk sekolah lagi.
Kebanyakan keluarga merasa malu kalau menemukan anaknya ternyata telah
terkena narkoba. Kita kalau mencinati anak-anak muda kita, perlu keluar dari
belenggu rasa malu. Kita harus mencari solusi secepatnya, karena semakin
cepat diadakan rehabilitasi yang baik, semakin baik. Karena kalau sudah
berkepanjangan, masalahnya akan semakin rumit dan berat. Karena pecandu yang
sudah nekad akhirnya akan ketularan penyakit menular yang kronis, seperti
TBC, hepatitis, HIV dan penyakit syarat dan jiwa.
Ada berbagai metode dalam berbagai rumah rehabilitasi bagi korban narkoba.
Rehabilitasi Kunci memakai metode dengan cara pembersihan tubuh korban
narkoba dengan cara medis / kedokteran, lalu pembinaan pendampingan untuk
menumbuhkan kesadaran dan mental untuk tidak lagi memakai narkoba dengan
cara-cara manusiawi dan kristiani (azas cintakasih). Semua dijalankan dalam
kebebasan dan komitmen dari si korban narkoba bersama dengan para
pendamping.
Kami sampaikan juga bahwa umumnya korban narkoba karena merasa putus asa,
mereka tidak mau memulihkan dirinya / keluar dari jerat kecanduannya. Fihak
keluarga atau tetangga atau warga masyarakat lain (termasuk pastor, guru,
warga umat dll) perlu secara kondusif membantu penyadarannya. Juga umumnya
keluarga merasa malu bila anaknya diketahui telah menjadi korban narkoba,
dalam hal ini kiranya semua fihak perlu juga secara kondusif membantu
keluarga-keluarga tsb. JANGAN MALAH MENYUDUTKAN ATAU MEMPERSALAHKAN keluarga
dan korban narkoba ybs. (bedakan antara pemakai / korban narkoba dan
PENGEDAR narkoba. Pengedar narkoba adalah penjahat kriminal.
Narkoba memang menghancurkan hidup manusia, baik tubuh dan jiwanya. Tetapi
kita tahu bahwa manusia mempunyai Roh yaitu hidup kekal. Mari menyelamatkan
korban narkoba agar ia terbebas dari belenggu kecanduannya dan kalau perlu
penyelamatan hidup kekalnya. Langsung atau tidak langsung memperhatikan dan
menolong korban narkoba adalah WUJUD dari pelaksanaan Cintakasih.
Memang korban narkoba itu MENJENGKELKAN. Tetapi kasih itu sabar, murah hati
dan berbelaskasihan. Korban narkoba sebenarnya adalah ORANG YANG MENDERITA
SAKIT, tubuh mereka sudah keracunan narkoba, mental mereka juga membutuhkan
kesehatan, tentunya rohaninya juga butuh penyembuhan.
Terimakasih atas simpati dan partisipasi Anda untuk ikut mengasihi korban
narkoba. Berkat Tuhan menyertai Anda sekalian.
Di susun dan disebarkan oleh: Br. Yoanes FC
29 Februari 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar